Kamis, 21 Agustus 2014

UNTUK KAU Dan RAGU

Kami berdiri dalam satu ruang.
Dimana kegelisahan menjadi dindingnya.
Dimana ragu menjadi penerangnya.
Bagaimana bisa aku menawarkan hati.
yang jelas aku dan hatiku masih tak mampu berdiri.
Bagaimana bisa kau memintaku menunggu,
Sedangkan di sana kau masih menghiba dengan sendu.

aku menunggu, sepi dalam sebuah kebingungan.
menata langkah, menungu semua akan kembali indah.
melewati satu dua lagu pengantar tidur.
membaca tiga empat sajak tak teratur.

aku menunggu, bercermin dalam air di benggala.
menatap mata, yang mulai biru karena rindu.
atau hitam karena terisak diam.

aku menunggu dan memaksa hati percaya.
sedang satu sisi ruang berteriak lara.

Jangan terlalu lama sayang..
Jangan terlalu larut untuk datang..
atau aku..
atau aku kelu seperti batu..

untuk kau dan ragu..