Sabtu, 26 Desember 2015

Bali, 26 Desember 2015

Akhirnya Ada sebuah dairy yg bisa ku tulisi.
Mengadu dari sedikit rentetan pertanyaan, tentang cinta yang makin menipuku.
Aku malu, pada cinta yang kadang datang  tanpa harap.
Membuatku tak ingin bangkit dari sakitnya rindu dan dekap.
Ku ingin akhiri..
Ku ingin lewati..
Tuhan bisa saja mengujiku lewat segala hal, tapi tidak hati ..
Aku gagal..
Karena Ku persembahkan apapun bagi sang pemilik semu.
Yang Ku Kira ia yang kucari.
Aku bosan..
Kadang ingin hidup tanpa cinta saja. Sudah cukup dengan apa yg kumiliki..
Ku fikir bisa Ku berdiri tanpa cinta disisi.
Tapi ketika melihatnya, tak bisa dia kuhindari ...
Mungkin tak ada, atau tak pernah Ada .. Yg bisa menerimaku tanpa pinta..
Mungkin hanya aku yg salah mengenal cinta ..
Selama cinta adalah alat,
Yang lahir dengan segala syarat..

Selasa, 20 Oktober 2015

Lebih Hebat dari Superman

Hello ghost .. Film drama Korea berbau hantu yg baru saja Ku tonton sama sekali tidak membuatku takut.
Iri lebih tepatnya. Aku ingin sekali mengalami hal serupa seperti itu. Dimana tokoh kang sang man bisa bertemu kembali dengan keluarga yang dulu pernah ada.
Papah .. Adalah satu-satunya org yg ingin kutemui.
Sudah 17 tahun berlalu. Apa skrg ia tampak lebih gemuk? Apakah rambutnya sudah penuh dengan uban?
Aku kembali mengingat. Sosok papah yg pernah kumiliki. Sosok papah, yg selalu Ku rindukan.
Beberapa hari lalu aku bermimpi ia datang. Dalam mimpiku, aku lupa bahwa ia telah pergi. Dalam mimpiku, kami melepas rindu yg sudah menggunung.

Aku.. Selalu ingat sesekali terbangun dengan aroma kopi yg harum. Bercampur dengan wangi asap vespa dikala pagi.
8 tahun aku hidup bersamanya. Begitu banyak hal yg membuatku rindu. Guyonan konyolnya, kelakarnya, tawanya yg tak pernah kulupa. Satu tanya yang selalu menari dalam benakku, jika ia masih di sampingku hingga kini.. Apa segalanya akan menjadi lebih baik ??

Aku iri melihat temanku, dimarahi papahnya Karena pulang terlalu larut.
Aku iri melihat pria lain, berusaha mengambil hati papah Dari kawan wanitaku agar hubungannya direstui.
Yang Ku tau, sosok papah selalu seprotektif itu pada anak gadisnya.
Adalah tanggung jawab seorang papah memilihkan jodoh untuk anaknya.
Ah Pah, lihat pria yang ku sukai.. Apakah aku cocok untuknya ? Apakah ia baik untukku ?
Jika kalian saling bicara, apa pembicaraan itu akan cocok?

Sosoknya lebih dari sekedar Papah untukku. Ia adalah kapten kapal kami. Sedangkan aku dan ibu adalah awak kapal. Ia tau caranya membela kami, ia tau caranya menerjang badai, ia tau caranya menghindari ombak besar, terbayangkah bagaimana olengnya kapal kami saat ia pergi. Sepi, sendiri, tak tau arah kemana selanjutnya kami pergi.

Satu yang selalu ku ingat beliau pernah berpesan kepadaku sebelum ajalnya, ia amat sangat tak ingin melihatku di pukul orang. Simple Bukan? Tapi artinya tidak sesimple itu. Jangan berbuat kesalahan terlalu fatal, jng menyakiti hati orang terlalu berlebih, jng gagal sampai membuat org lain merugi..
Ah Pah, andai kau melihat perjuangan anakmu sampai saat ini. Hanya ingin melihat kau tersenyum di sana.
Bangga padaku, sebagai satu-satunya penjaga mamah.

You know what pah ?? Dari semua harapku, aku hanya ingin memelukmu sekali lagi. I know you love me pah, and i love you so.. tapi mungkin cintaku ngga akan pernah sebesar mamah mencintaimu. Yg terus berpura-pura tegar sejak kau pergi hanya agar aku tak bersedih lagi.

Aku yakin, akan Ada saat dimana nanti kita akan bertemu lagi. Dng mu, aku, mamah, Dan 4 org saudaraku lainnya, yg begitu menyebalkan Karena sudah membiarkanku hidup sendiri menjaga mamah. Tanpa mereka..

Senin, 06 April 2015

Cerpen : Ombak Terakhir

Kuta kala itu..
Aku membuka catatan kecil yg ku bawa dari jakarta.

Kupandangi senja yang semakin dekat dengan air.
Desir ombak menjilati kakiku perlahan,,
meninggalkan jejak di tepian kuta yang menjadi jingga karena senja.


Jakarta, 12 January 2015

Musim Baru..

Dan sebatas pagi ketika aku menyapa. 

Yg kuharapkan tak banyak, 
Hanya berharap kau baik2 saja di sana. 
Meski aku tau seringkali hanya membuang waktu. 
Kau sudah berkata cukup.. Namun bagiku kau adalah candu. 
Jika aku berhenti. Seluruh semangatku akan mati..
Aku membaca kembali tulisan2 itu. Pada lembar2 diary ku yg mulai kusam. Semuanya tentang ical. Laut selalu mengingatkanku padanya. Gunung selalu membuatku rindu di sisinya.

Jakarta, 13 January 2015

Ucapan selamat pagiku tak terjawab.

Mungkin kau mulai bosan membacanya. 

Ah hentikan berfikir negatif. 
Bukankah dulu itu yg membuatku terpisah dengan seseorang di sana ?? 
Pagi ini jakarta mengembun. 
Hujan tak kunjung henti. Seperti biasa, macet adalah makanan sehari-hari. 
Sedang apa kau ?? 
Masih meringkuk malas di dalam selimut ?? 
Atau tengah berlari membunuh waktu?? 
Cal.. Aku rindu..

Air mataku menggenang mengingat itu. kepingan harap yang tak kunjung menemui temu. Sambil kembali menyusuri pantai aku kembali membuka lembar demi lembar diaryku.
Sepatah kata mengingatkan aku padamu.
Bahkan setiap kali aku mencoba untuk menggapai mimpi, semua itu untukmu. Karenamu.
Ah sudahlah..
Seseorang mengajarkanku untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi.
Bukankah semua para pendaki tahu?
Ada begitu banyak hal yg hanya dapat kau pandangi, bukan untuk dimiliki..
Seperti edelweish di dataran tinggi,
Seperti sunset dan senja hari,
Seperti mentari pagi, seperti kau juga kini..
Bali,, menghitung wkt aku akan mnginjakan kaki disana.
Mungkin jika aku jauh, Tuhan akan mengetuk pintu hatimu untuk rindu.
Mungkin jika aku jauh, kau akan punya wkt untuk mengenangku.
Mungkin jika aku jauh, kau akan tau rasanya berjuang seperti kau padanya..
Bukan padaku..

Perjalanan baru di mulai. Perjalananku dan perjalananmu.
Dan ke khawatiran tentang masa depan.
Kau dengan rutinitasmu, dan aku dengan rutinitasku.
Apa yg salah pada mimpi ini ??
Aku mencoba berlari lebih cepat dr biasanya.
Aku sudah tertinggal jauh. Dan kini aku harus mengejar.
Bukan untuk apa atau siapa.
Hanya agar kita dapat berjalan sejajar.
Bukankah dengan begitu aku akan lebih mudah terlihat ??
Tak selalu di belakangmu dan menatap punggung..

Bandara Soekarno hatta, 26 January 2015


Aku akan meninggalkanmu hari ini..

Surprise.. Dua malam kemarin adalah kau yg aku temui di gunung.. 

Menemaniku, mengantarku, tertawa, menghabiskan wkt bersama.. 
Bukankah ini mimpi ?? 
Rasanya enggan beranjak.. 
Semangat caal.. 
Kita raih mimpi masing2, 
Lalu kita akan bertemu kembali untuk merangkainya... :)


Bali, 29 january 2015


Semakin sibuk dengan rutinitas, dan kau semakin menghilang..

Dan aku semakin terbiasa dng senja yg berjalan lambat.. 

Mulai terbiasa dng malam yg berlari cepat.. 
Mulai terbiasa dng rindu yg hebat.. 
Dan dari sekian banyaknya pengalaman baru.. Tak pernah sempurna tanpamu.. 
Ah caal.. Rindu ini mulai meninggi.


Bali, 31 January 2015


Happy Birthday Caaal..

Ini hari istimewamu.. 

Sedih kenapa aku harus begitu jauh. 
I love u caal.. 
Sukses dunia akhirat yaa.. 
Dewasa dan segera menemukan cinta yg terbaik..
Apa hadiahku sudah sampai?
apa kau suka?
aku sudah merancangnya dari jauh hari.


Bali, 6 February 2015


Apa kabar Caal.. ?

Masih dengan kau yg begitu tak perduli. 

Complicated. 
Ada beberapa yg menyukaiku disini. 
Mereka serius, mereka mapan, mereka baik, tapi entah kenapa aku hanya mau kamu.. 
Tp kamu gak pernah mau nyoba berjuang buat aku. 
Aku harus gimana cal ??? 
Apa emang aku harus lupain km ?? 
Ah caal.. Rindu ini mulai membusuk krn terus tertumpuk tanpa kau hiraukan..
Tiba2 aku mengusap ngarai di sudut mata.. Lalu tersenyum mengingat seseorang..

Bali, 25 Maret 2015


Caaal, aku goyah..

Ada org lain yg membuatku tersenyum disini.. 

Tapi aku ingin bertahan sebentar lagi.. 
Sebelum semua tentang kita menghilang..

Bali, 4 April 2015

Ya..
Jawabku padanya, setelah beberapa pekan ku gantungkan tanpa jawaban..
Malam kemarin aku mengirim pesan padamu cal.. 
Tapi kau tetap sama.. 
Kau malah menyuruhku mencari kebahagiaan lain.. 
Padahal hingga saat itu aku masih berharap kau mau menahanku untuk jangan pergi..
"Yang, ayo pulang.."
Aku tersentak dari lamunan. Saat seorang pria yg saat ini mulai tak asing memanggilku dari kejauhan.
Aku memasukan diary kusamku ke dalam tas. Bersama pursik kuning yang pernah kau berikan..
Aku berjanji akan terus menyimpannya..
Bersama ombak terakhir yg menjilati kakiku saat ini.. Tak pernah kulupa ombak pertama yg dulu pernah menjadi awal cerita ini berlangsung.. Anyer ketika itu.
Caaal.. Kau adalah mimpi, kau adalah sempurna, kau adalah bahagia yg hanya bisa ku inginkan tanpa pernah ku dapatkan..
Demi pria yang duduk menggigil di bawah sinar mentari kala itu.. Cerita ini pernah ada, dan selalu ada..
Dan janji untuk duduk bersamamu di bawah langit mandalawangi akan tetap ku jaga..
"Mau kemana kita sekarang? Km laper?". Aku mengangguk lalu menggenggam tangannya.. dia bukan kau, tapi akan ku coba untuk membuatnya bahagai seperti yang pernah kau lakukan padaku walau sejenak, dulu.
Thanks caal.. Untuk 8 bulan penantian ini.. Wish u all the best and still missing u.. Always :)))