Kamis, 03 April 2014

UNTUK SEBUAH KETEGARAN

23 Januari 2010..

Aku menggenggam tangis
Dan tertawaku karena tangis
Dinding tertawakanku di sendiri
Sedangku meratap padanya untuk tetap mendengar
Hanya dinding yang tak menghujatku

Aku tertawa lagi dalam detik
Sedang suara detak menghantuiku
Ku masih terjaga dalam maya
Gugup tersentak oleh realita
Dan kembali menangis ketika pulang

Langit menjauh…bumi menjauh….
Atas nama malaikat aku tersenyum luluh
Tak teristimewa dalam pendarnya
Gadis bodoh dengan asa, kelak bahagia?
Siapa yang malaikat di sini?
Diantara nyata dan maya
Iblis dengan selimut cahaya tertawakan keraguanku
Sedang embun dalam fajar tak henti-hentinya menghasut
Padahal ikrarku telah menjadi sangkar
Di sini hanya antara aku dan malaikatku….


Tidak ada komentar:

Posting Komentar